Di mana Allah

Suatu hari Abdullah bin Umar bersama beberapa sahabatnya berjalan di padang pasir di luar Madinah. Kemudian mereka duduk di sebuah tempat sambil menikmati makanan yang mereka bawa.

Tidak lama kemudian, seorang hamba pengembala kambing melalui kawasan tersebut. Ibnu Umar memanggilnya: "Marilah ke sini, duduk bersama kami menikmati makanan ini!"

Pengembala tadi menjawab, "Terima kasih, saya sedang berpuasa."

Ibnu Umar kaget. "Panas-panas sebegini kamu berpuasa? Sambil mengembala kambing jauh dari orang ramai?", tanya Ibnu Umar penuh kehairanan tapi pada waktu yang sama beliau kagum.

Lalu Ibnu Umar ingin menguji ketakwaan pengembala kambing ini. Dia bertanya: "Mahukah kamu menjual seekor dari kambing-kambing ini? Silakan kau ambil bayarannya, dan aku berikan juga sebahagian dagingnya untuk kamu berbuka nanti."

Pengembala itu menjawab, "Kambing-kambing ini bukan milikku. Ini semua milik tuanku." Ibnu Umar membalas, "Katakan saja kepada tuanmu itu, kambingnya dibaham serigala!"

Mendengar ucapan Ibnu Umar tersebut, pengembala itu sangat marah. Wajahnya kemerahan dan dia langsung berpaling pergi sambil menunjukkan jarinya ke langit dan berteriak, "Kalau begitu, di mana Allah???"

Ibnu Umar terkejut melihat sikap pengembala itu. Beliau berulang-ulang kali menyebut kalimat "Di mana Allah" dan air matanya berlinangan. Ibnu Umar segera kembali ke Madinah mengambil wangnya lalu dibelinya pengembala itu sekaligus kambing-kambing ternakannya. Kemudian dia merdekakan pengembala beriman tersebut.

Sumber: zonkuliah